Rabu, Agustus 13, 2008

Sejauh apa aku mampu berlari, jika langkahku selalu terhenti untuk mengingatmu. Andai aku mampu berbalik dan mengulang semua detikku yang mengenalmu...Akan kumulai semua dengan tanpa mengenalmu, atau tanpa mulai mengingat senyummu. Sekarang saat waktu menjebakku untuk mengingatmu, aku tau yang ku mampu hanya mengagumimu. Meski sangat ingin aku mendekat dan menyapamu, ketakutan menarik langkahku untuk mundur dan kembali ke tempat dimana seharusnya aku berdiri, disini untuk menatapmu.
Kelak saat aku mampu mendekat mungkin yang akan ku lakukan hanya berusaha tersenyum sebaik yang aku bisa untuk membalas semua senyuman terindah yang kulihat darimu. Meski aku juga tau senyuman itu bukan dan mungkin tak pernah untukku.
Hari ini aku tak menemukan senyummu. Setidaknya aku menyadari satu hal, kehilangan senyummu bukan akhir dari hidupku. Tak ada yang berubah dan berganti selain detik detik yang biasa ku lewati untuk menikmati rautmu. Mengagumi tak seburuk yang aku kira. Jika detik ku kembali sendiri sejenak terlintas rautmu namun saat ku kedipkan mataku. Hilang, kosong, sendiri. Everything is fine.
Aku akan mengumpulkan segenap keberanianku untuk membuatmu mengenalku. Semoga saja aku mampu. Bukan untuk memaksakan diri bersamamu, karena untuk itu sepertinya aku terlalu bermimpi. Tapi hanya untuk mengucapkan terimakasih. Untuk setiap senyuman yang kukagumi dari jauh ku menatapmu. Dan untuk setiap detik yang membuatku harus berlari menginggalkan kelasku demi menikmati raut teduhmu dibalik tawa sahabat sahabatku. Ku akui begitu banyak hari yang kumulai dengan menyebut namamu dihatiku. Mengenalmu adalah anugrah terindah yang ku miliki.

0 komentar: